Rabu, 15 Januari 2014

pupus aku



Pupus (Kasih tak sampai)


Dari kegelapan aku tak melihat bulan terang
Dari kehidupan aku tak menemui satu peluang
Mungkin netra telah menutup separuh bayang - bayang
Mungkin telinga tak lagi mendengar nyanyian bintang

Bayangan lirih berbisik halus dari celah sanubari
Hikayat penyair terkulai lemah di balik liang kisi
Dinding rongga seraya menangis selimuti gundah hati
Hingga aku terpuruk di antara pelantara beranda puri

Percikkan nada lantunkan dendang gita
Tembang manja terbias basahi sekujur sukma
Angan ku melayang hingga hinggap di tepi raga
Senandung cinta seraya terkikis tetesan air mata

Lentera senja temani ku di sisi jantung kalbu
Untaian puspa bercermin malu menatap lugu
Tarian unggas menari tuk temani lubuk hati ku
Dengan luluh..... ku tuliskan satu syair lembaran biru